
Pusat Penelitian Ekonomi LIPI mengadakan workshop
online dengan tema “Perdagangan dan Investasi Indonesia di Masa
Pandemi Covid-19”. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2020 pukul
09.00 - 12.00 WIB dengan menggunakan aplikasi Zoom.
Webinar kali ini menghadirkan 5 narasumber untuk
mengupas tuntas tantangan dan kendala Indonesia dalam era Covid-19 ini, yakni Dr.
Arianto Patunru dari ANU Indonesia Project, Dr. Arif Budimanta Staf Khusus
Presiden Bidang Ekonomi, Dr. Yuliot Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman
Modal - BKPM, Drs. Imam Pambagyo Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional,
Kementrian Perdagangan dan Zamroni Salim, PhD Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi
LIPI.
Menurut Dr Yuliot, Indonesia
termasuk salah satu negara dengan restriksi FDI tertinggi di ASEAN. Namun, bagi
investor yang akan masuk ke wilayah ASEAN, Indonesia masih dianggap kurang
aktraktif dalam berbagai aspek jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
Ada beberapa tantangan berinvestasi di Indonesia yakni regulasi sectoral, akses
pasar, infrastruktur, insentif yang kurang kompetitif dan pekerja yang
terampil. Dr. Imam Pambagyo berpendapat bahwa Indonesia semakin menjadi
perhatian dunia baik karena kinerja ekonominya yang cukup baik, namun di saat
bersamaan tampak ada kekhawatiran bahwa kebijakan yang tidak/belum sesuai
dengan komitment di WTO akan ditiru oleh negara lain.
Lain halnya dengan Dr, Arianto Patunru, beliau
mengatakan dengan adanya Covid-19 ini, dunia sedang mengalami
slowbalisasi, bukan de-globalisasi. Pola perdagangan global sedang mengerucut
kepada model GVC (Global Value Chain). Banyak penyesuaian yang harus dilakukan disetiap
negara yang bergantung kepada seberapa persistennya guncangan COVID-19.
Tantangan ke depan bagi Indonesia adalah akan semakin ketat proteksionisme,
‘trade-induced inequality’ dalam perdagangan global. Implikasi yang bisa
diambil oleh Indonesia adalah reformasi perpajakan untuk membiayai sistem
perlindungan sosial.
Menurut Zamroni Salim, untuk
menghadapi tantangan di era Covid – 19 ini perlu adanya optimasi potensi
investasi dan perdagangan serta komponen lainnya dalam dalam menyikapi
kontraksi ekonomi nasional dan langkah kebijakan adaptif pada kondisi pandemi
COVID-19 dalam jangka endek dan optimasi potensi investasi dan perdagangan
dalam jangka panjang.
RNT