Daya Saing Sektor Industri dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 : Studi Kasus Industri Otomotif
Tema: Industri dan Perdagangan
- 2015-12-31
- MEA 2015, daya saing, industri otomotif, kebijakan pemerintah, ketenagakerjaan.
- Agus Syarip Hidayat S.E, MA., Budi Kristianto S.E., Dr. Siwage Dharma Negara S.E., M.EC. Dev., Dra. Endang Sri Soesilowati M.S, Ph.D, Nur Hadiati Endah S.E., Panky Tri Febiyansah S.E., MIDEC.n
- Download File
Abstrak:
Sektor industri Indonesia akan dihadapkan
pada persaingan yang lebih kompetitif seiring dengan rencana implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada
31 Desember 2015. Pembentukan
pasar tunggal dan basis produksi ASEAN berpotensi mempengaruhi pola kerjasama
ekonomi antara Indonesia dengan sesama anggota ASEAN dan negara di luar ASEAN. Bagi
Indonesia, pembentukan pasar tunggal dan basis produksi ASEAN ini merupakan
sebuah peluang sekaligus tantangan untuk
meraih manfaat
optimal dari proses integrasi
ekonomi ASEAN. Penelitian ini mempunyai tujuan utama untuk mengkaji respon dan strategi pemerintah, sektor industri
otomotif dan pasar kerja terhadap implementasi MEA.
Penelitian ini akan menganalisis permasalahan tersebut
dengan mengkombinasikan pendekatan ilmu ekonomi industri, ilmu ekonomi internasional,
ilmu ekonomi politik internasional dan ilmu ekonomi makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri besar
relatif lebih siap dalam menghadapi MEA dan sudah melakukan strategi penguatan
daya saing mulai dari proses produksi hingga pemasaran. Di sisi lain, sebagian
besar IKM komponen otomotif masih dihadapkan pada tantangan internal dan
eksternal yang menghambat upaya peningkatan daya saingnya. Kebijakan dan aksi
nyata pemerintah sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi IKM komponen otomotif
dalam memanfaatkan peluang pasar ASEAN. Penelitian ini
merekomendasikan kepada pemerintah untuk
memfasilitasi
pengembangan jaringan produksi (production networks)
antara IKM komponen otomotif dengan
industri besar dan Original Equipment
Manufacturers (OEMs); membangun
pusat inovasi komponen otomotif untuk pelaku IKM;
menyediakan infrastruktur pengembangan industri otomotif masa depan (hemat
energi dan ramah lingkungan); memfasilitasi pembiayaan IKM
untuk upgrading technology dengan biaya bunga yang terjangkau; meningkatkan kapasitas tenaga kerja melalui
sertifikasi profesi untuk memeuhi standard MRA dan penyesuaian kurikulum
pendidikan perguruan tinggi untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja dalam
MEA.